Minggu, 14 Juni 2009

BAYANG BAYANG DIRI

Malam yang sepi hening
Datang merajam hidupku
Kasih engkau tiba
Kehadiranmu mengalir menghanyutkan
seluruh derita dan rinduku
Keluh yang hanya kaku bertahun tahun

Kasih akhirnya
Segala rindu dendamku terhampar jua
Hilang dalam desah rintih malam
Merambat pergi
Perlahan mengurai lapis lapis kegelapan
Hingga lepas bebas segala beban hidupku
Yang kian rapuh
Adakah ini dapat kucatatkan
Dalam cawan cawan hidupku lagi
Bangkit dari bayang bayang diri
Yang berlapis lapis hingga tidak tahu lagi
Beda antara rindu dan dendam
Antara tawa dan airma

KASIH YANG HILANG

Bersama bilur pilu yang terlarut disana
Kata kata pahit itu
Kalimat kalimat getir yang terangkai itu
Yang menghadirkan siluet sayatan sayatan sisi hati
Luka memar, robek berdarah
Pun nada nada kisah pilu yang terngiang
Jika kalimat itu kucecap
Bersama lelehan dari butir tirta pembasuh netra
Tidak aku tidak tega melupakannya
Kan kueja baris per baris kisah dalam lembaran
Yang menghiasi hidup